Museum Nasional Indonesia |
Setelah saya mempelajari lagi pelajaran SD saya sekitar 13 tahun yang lalu, saya mendapatkan pelajaran mengenai makna dari akhiran –an yaitu:
1. Menyatakan tempat.
Contoh : pangkalan, kubangan
2. Menyatakan alat.
Contoh : ayunan, timbangan
3. Menyatakan hal atau cara.
Contoh : didikan, pimpinan
4. Menyatakan akibat, hasil perbuatan.
Contoh : hukuman, balasan
5. Menyatakan sesuatu yang di.
Contoh : catatan, suruhan
6. Menyatakan seluruh, kumpulan.
Contoh : lautan, sayuran
7. Menyatakan menyerupai.
Contoh : anak-anakan, kuda-kudaan
8. Menyatakan tiap-tiap.
Contoh : tahunan, mingguan
9. Menyatakan mempunyai sifat.
Contoh : asinan, manisan
Dari semua makna akhiran-an yang paling mengena adalah point no. 7 yaitu menyatakan menyerupai, jadi makna celengan adalah menyerupai celeng atau menyerupai binatang celeng atau babi. menurut buku Charles Panati yang berjudul Extraordinary Origins of Everyday Things, versi yang paling mungkin adalah dalam hal pelafalan. Terbiasanya orang Eropa pada waktu itu menyebut "pygg" dalam lafal "pig", dan menambahi akhiran menjadi "piggy" . Sehingga, artinya menjadi tempat menyimpan uang dari tanah liat yang berbentuk babi.
Pada Abad Pertengahan, ketika logam mahal, sebuah, murah tanah liat berwarna oranye, yang disebut pygg, adalah media umum untuk membuat pot dan guci, dan disebut sebagai tabung pygg, misalnya. Salah satu botol sering digunakan untuk menyimpan koin. Akhirnya, tabung pygg atau bank pygg digunakan untuk koin, pasti sengaja, menjadi dikenal sebagai bank babi atau celengan! Konsensus umum adalah bahwa evolusi ini tertuang beberapa ratus tahun yang lalu di Inggris saat perajin yang disewa untuk membuat bank pygg dan tidak akrab dengan pygg mereka membuat bank berbentuk babi. Dalam bahasa Inggris di abad ke-18, kata "pygg" sendiri berarti benda yang terbuat dari tanah liat. Pada waktu itu, masyarakat terbiasa menyimpan peralatan rumah tangga dalam benda-benda berbahan pygg, tak terkecuali uang. Selanjutnya, dalam lafal aslinya, "pygg" juga berarti "(hidung) pesek". Nah, tentu bukan hal sulit untuk mengaitkan "babi pesek" yang berfungsi sebagai celengan.[1]
Bank tertua dicatat dalam bentuk babi diklaim menjadi 1500 tahun dari Indonesia. Jika memang demikian, itu mendahului teori pygg oleh sekitar 1000 tahun! Mungkin ada beberapa hubungan antara babi dan uang tabungan dalam budaya itu, tetapi itu tampaknya tidak dipengaruhi budaya Barat, dimana hanya celengan modern berevolusi dari pygg tanah liat hanya beberapa ratus tahun yang lalu. kata "celeng" dalam masyarakat pulau Jawa berarti "babi hutan". Tentu tidak sulit mengaitkan kata "celeng" menjadi "celengan", ketimbang "pygg" menjadi "piggybank.
Kemakmuran Majapahit diduga karena kemajuan pertanian lembah Sungai Brantas serta dikuasainya jalur perdagangan rempah-rempah Maluku. Ekonomi Majapahit menjadi semakin kompleks sehingga memerlukan pecahan uang receh untuk aktivitas ekonomi mikro di pasar.
Karena kebutuhan itu sejak 1300 Majapahit mengimpor banyak uang kepeng perunggu dari China. Masyarakat Majapahit mulai suka menabung. Peninggalan mereka adalah celengan babi yang mungkin adalah asal usul istilah celengan, karena kata ”celeng” berarti babi hutan.[2]
Celengan dalam perkembangannya mengalami evolusi yang sangat besar dari pengertian celengan yang semula berbentuk babi menjadi salah satu pernak pernik menarik untuk penyimpanan uang modern dengan berbagai macam bentuk, celengan juga sering dipakai sebagai logo kampanye pemerintah untuk menggalakkan giat menabung di masyarakat.
INFO YANG MENARIK baru tahu sekarang bila asal muasalnya seperti itu
BalasHapusdari rasa penasaran aja pak guru.. :)
BalasHapusposting yang menarik gan..ternyata orang indonesia gemar menabung dari dulu ya...patut dicontoh anak muda jaman sekarang
BalasHapusyah itu cuma cerita masa lalu gan............ :(
BalasHapus