Irfan Bachim In Celebration |
Nama Irfan Haarys Bachdim atau lebih dikenal Irfan Bachdim mulai naik setelah penampilan pertamanya bersama Timnas dalam turnamen resmi terjadi pada 1 Desember 2010, saat Indonesia mengalahkan Malaysia 5-1 di Gelora Bung Karno pada ajang AFF 2010. Irfan sendiri mencetak 1 gol dalam pertandingan tersebut, Debut kompetitif Irfan Bachdim bersama timnas Indonesia berakhir memuaskan dengan satu gol dia lesakkan ke gawang Malaysia. Tak ada hal lain dirasakan pesepakbola 22 tahun itu selain kebanggaan yang besar. Ini mungkin telah pengalaman pertamanya bermain di depan fans baru Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno tetapi Irfan menunjukkan sikap tenang dengan kinerja yang energik yang melihat dia menciptakan gol pembuka timnya dan bulat dari sebuah malam yang mengesankan dengan yang pertama internasional strike.
Irfan Haarys Bachdim adalah pemuda kelahiran Amsterdam, Belanda, 22 tahun silam. Irfan Bachdim berdarah indo / ‘blasteran’. Ayahnya, Nouval Bachdim, adalah pria berkebangsaan Indonesia sedangkan Ibunya, Hester Bachdim, berkebangsaan Belanda. Sejak kecil Irfan sangat menggemari olahraga sepakbola. Bakat dan minatnya ini diturunkan oleh sang ayah yang mantan pemain sepakbola. Sang ayah, Nouval Bachdim pernah memperkuat klub Persema Malang pada medio 80 an. Kedua orang tua Irfan sangat mendukung hobi anaknya. Pada usia 11 tahun, mereka menyekolahkan Irfan di akademi Junior klub Ajax Amsterdam yang terkenal banyak menghasilkan pemain kelas dunia. Disinilah Irfan mengasah bakatnya bermain sepakbola. Irfan sewaktu memperkuat tim junior Utrecht FC
Berselang 3 tahun kemudian, bakat Irfan dilirik seorang pencari bakat dari klub Utrecht FC, Irfan lalu bergabung ke dalam tim junior klub tersebut, dan menjadi andalan di sana selama kurang lebih empat tahun (2003-2007). Namun sayangnya Irfan kesulitan menembus tim inti Utrecht FC. Dirinya hanya pernah sekali memperkuat Utrecht dalam pertandingan Eredivisie (Liga premier Belanda) melawan VVV Venlo. Meskipun bermain selama 90 menit, Irfan tak memberi kontribusi apapun dalam pertandingan itu. Pertandingan tersebut menjadi yang pertama dan terakhir bagi Irfan di tim inti Utrecht FC. Ia dilepas oleh klub itu tak lama setelahnya.
Setelah di Utrecht, Irfan berlabuh di klub divisi 2 Belanda, HFH Harlem. Pada tahun 2006 Irfan Bachdim sempat hampir membela tim sepak bola U-23 Indonesia di Asian Games 2006 – Qatar. Sayang, dia harus absen dari turnamen tersebut karena menderita cedera. Pada Bulan Juli 2009 dia ditransfer tanpa biaya ke klub HFC Haarlem.
Sayangnya, klub divisi pertama ini bangkrut dan Irfan jadi pengangguran. Karena itulah ia memutuskan mengadu nasib di Indonesia. “Di Belanda saya tak akan bisa main untuk tim nasional, itu terlalu sulit bagi saya. Untungnya, saya punya paspor Indonesia, jadi saya punya kesempatan main di Indonesia. Lagipula kemampuan sepak bola Eropa saya pasti bisa dimanfaatkan di sana.”. Kemudian pada tahun 2010, Irfan memutuskan untuk kembali ke kampung halaman ayahnya, Indonesia. Irfan sempat melamar di beberapa klub sepakbola seperti Persija dan Persib, namun kerap gagal dalam tes. Namun pada akhirnya, dirinya berhasil diterima dan kini memperkuat Persema Malang, klub ayahnya dulu.
Sejak Agustus tahun ini, ia terikat kontrak dengan klub Persema Malang, Jawa Timur. Kesebelasan nasional juga sudah meliriknya. Mulai musim ini, Irfan memasuki masa percobaan di PSSI. Persema Malang, dengan pelatih Jerman Timo Scheunemann, tertarik dengan bakat pesepakbola Eropa ini. Scheunemann: “Ia membawa gaya Eropa di tim kami. Ia tahu banyak soal taktik, tahu ke mana harus mengoper bola, dan semacamnya.”
Bachdim tak perlu berpikir panjang untuk menerima tawaran ini. “Tentu saja, saya tak akan jadi kaya dengan main di sini. Tapi mimpi terbesar saya adalah bermain di kesebelasan nasional Indonesia. Mereka akan bisa melihat bakat saya dengan lebih baik jika saya main di sini ketimbang di Belanda.”
Di Piala AFF pada babak penyisihan timnas Indonesia meraih nilai sempurna yaitu 9, diantara 8 tim yang bertanding di laga AFF 2010, setelah berturut-turut memenangkan pertandingan 5-1 melawan malaysia, 6-0 dengan Laos, dan 2-1 saat melawan Thailand. Tentu saja penampilan ini akan menjadi perhitungan timnas dari negara lain yang masuk ke babak semifinal 16 Desember 2010. Kontribusi Bachdim dalam laga sebelumnya mungkin masih dianggap minim dan belum maksimal. Namun cita-cita terpendam untuk bermain pada timnas Indonesia, semoga bisa memberi semangat untuk kontribusi lebih banyak kepada merah putih.
hm... bolehlah, meskipun bukan surat pribadi.:D
BalasHapusHave a nice Tuesday and happy morning. Hugs Fotis. http://fotisbazakas.blogspot.com
BalasHapusHave a nice day:-)
BalasHapusnice blog,thanks for sharing.
http://www.techzar-web-developers.com/
nay: bolehlah..hehee...
BalasHapusΦΩΤΗΣ ΜΠΑΖΑΚΑΣ: Ευχαριστώ πολύ, σας εύχομαι να ... Όσον αφορά την Ινδονησία
techzarinfo: thanks for coming दोस्तों... :)
BalasHapushelllo
BalasHapus