Jumat, 10 Desember 2010

WikiLeaks, Musuh Siapa?

Russian government: Hey, let's give Wikileaks' 
Julian Assange the Nobel Prize!
(washingtonexaminer.com)

          Julian Assange, pendiri Wikileaks menjadi orang paling dicari oleh para penegak hukum di belahan dunia Barat pekan ini setelah ia merilis 250.000 kawat diplomatik rahasia dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di sejumlah negara. Meski demikian, Assange optimistis, apa yang telah ia mulai tak akan bisa dihentikan. Sejak situs www.wikileaks.org merilis ratusan ribu dokumen komunikasi rahasia Pemerintah AS dengan kedubesnya di seluruh dunia pekan lalu, Assange dan Wikileaks menjadi sasaran serangan peretas di dunia maya, ancaman tuntutan hukum, bahkan ancaman pembunuhan. Situs www.wikileaks.org sudah ditutup oleh perusahaan provider di AS sejak Kamis dini hari, dan sejak Jumat telah pindah ke Swiss di bawah nama www.wikileaks.ch
          WikiLeaks, dimulai pada bulan April 2010 dengan mengklasifikasikan video kontroversial "Pembunuhan Jaminan" dari serangan 2007 helikopter Angkatan Darat di Baghdad. Serangan itu menewaskan dua karyawan Reuters dan seorang pria Irak tidak bersenjata yang tersandung ke TKP dan mencoba untuk menyelamatkan salah satu yang terluka. dua pria itu anak-anak menderita luka serius dalam hujan tembakan. WikiLeaks video berjudul "Pembunuhan Jaminan," dan mengumpulkan  $ 150.000 dari pendukung dalam dua hari setelah rilis. Kemudian pada bulan Juli,  diterbitkan 77.000 dokumen dari database 92.000-masuknya acara dari Perang Afghanistan, mirip dengan database Irak.
        
         Wikileaks juga membocorkan sebuah daftar rahasia lokasi-lokasi infrastruktur utama di dunia yang Amerika Serikat percaya bisa menimbulkan bahaya bagi keamanannya jika tempat-tempat itu diserang teroris. Bocoran terbaru kawat-kawat diplomatik itu bisa menjadi yang paling eksplosif dari banyak dokumen yang belum diungkapkan oleh situs penyingkap rahasia itu yang telah membuat malu Washington dan menyebabkan kemarahan di seluruh dunia.
          Rahasia-rahasia baru yang diungkapkan itu antara lain, dokumen yang menunjukkan pemimpin Australia, Kevin Rudd, memperingatkan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton tentang kemungkinan penggunaan kekuatan untuk melawan China. Selain itu ada sebuah kawat dari Departemen Luar Negeri AS pada Februari 2009 yang meminta misi luar negeri AS untuk daftar infrastruktur dan sumber-sumber daya kunci di seluruh dunia "yang jika hilang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat, keamanan ekonomi dan/atau keamanan nasional dan tanah air Amerika Serikat". Daftar ini mencakup kabel-kabel bawah laut, komunikasi kunci, pelabuhan, sumber daya mineral dan kepentingan strategis perusahaan di negara-negara mulai dari Austria hingga Selandia Baru. Salah satu item menyebutkan vaksin cacar di Denmark.
          WiliLeaks juga membuat geram kerajaan Arab Saudi dengan pemberitaan WikiLeaks yang bersumber pada kawat diplomatik yang dibocorkan, WilkiLeaks menggambarkan dunia seks, narkoba, dan rock 'n roll di balik kasalehan formal Kerajaan Arab Saudi. Para pejabat Konsulat AS di Jeddah menggambarkan sebuah pesta Halloween bawah tanah yang digelar tahun lalu oleh seorang anggota keluarga kerajaan, yang menabrak semua tabu di negara Islam itu. Minuman keras dan para pelacur hadir dalam jumlah berlimpah di balik pintu gerbang vila yang dijaga ketat. Demikian menurut bocoran itu. (Kompas.com 10/12/2010)
          Setelah Julian Assange ditahan polisi di Inggris atas permintaan pemerintah Swedia dengan tuduhan pemerkosaan selama tinggal di Swedia, (Selasa,7/12/2010), Situs WikiLeaks menyatakan akan tetap terus merilis informasi rahasia dari kabel diplomatik AS meskipun pendirinya berada dalam tahanan. Assange (39) secara sukarela datang ke kantor kepolisian London sebelum ditahan Selasa sore. Juru bicara Wikileaks mengatakan pekan lalu bahwa mereka telah memiliki salinan dari dokumen-dokumen tersebut. Salah satu langkah yang menurut Assange telah dilakukan adalah mengirimkan ”Cablegate”, yakni bundel semua dokumen rahasia yang belum dipublikasikan dalam format terenkripsi kepada puluhan ribu orang di seluruh dunia. Apabila terjadi sesuatu terhadap dia, kata sandi (password) untuk membuka enkripsi dokumen rahasia itu akan otomatis disebar sehingga penerima Cablegate akan bisa membuka bundel dokumen itu dan menyerahkan kepada media massa. Andaikan situs Wikileaks bisa diblokir, organisasi Wikileaks yang tak terikat negara tertentu ini tetap bisa beroperasi secara langsung dengan membagi-bagikan dokumen-dokumen rahasia ke seluruh dunia.
           Tapi di sisi lain dukungan mengalir deras, salah satunya dari kepemimpinan Rusia yang tampaknya mendukung secara bulat untuk WikiLeaks, setelah memutuskan bahwa kebocoran yang diungkapkan oleh wikiLeak pada akhirnya jauh lebih merusak dan berbahaya untuk kepentingan jangka panjang Amerika geopolitik daripada bagi Rusia. Tentu saja, kabel bocor itu juga menyebut Rusia "negara mafia" dan itulah yang membuat Putin tidak senang. Akan tetapi Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin mengatakan “Penangkapan penuh teka-teki pendiri Wikileaks Julian Assange menandakan ada masalah dengan demokrasi”(9/12/2010), Dari seorang sumber mengatakan kepada kantor berita Rusia bahwa Dmitry Medvedev berpendapat "Publik dan organisasi non-pemerintah harus berpikir bagaimana untuk membantunya," Berbicara di Brussels, di mana Medvedev sedang menghadiri pertemuan puncak Rusia-Uni Eropa, sumber itu melanjutkan, "Mungkin, mencalonkan dia sebagai seorang pemenang Hadiah Nobel." (washingtonexaminer.com/)
          Di tubuh WikiLeaks sendiri juga terjadi pro dan kontra. Beberapa orang yang telah mengundurkan diri dari proyek WikiLeaks dan tengah berkonflik dengan Julian Assange, berencana untuk meluncurkan sebuah situs baru bernama OpenLeaks. Hal ini dilakukan karena mereka menilai Assange telah gagal dalam mengelola WikiLeaks.
          Adapun pendapat Assange tentang OpenLeaks, Forbes melaporkan ia meremehkan gagasan bahwa OpenLeaks akan bersaing dengan WikiLeaks, menyatakan. "Pasokan kebocoran sangat besar. Ini sangat membantu bagi kita untuk memiliki lebih banyak orang dalam industri ini. Ini pelindung bagi kami. "Sumber di Openleaks menyebutkan bahwa situs itu memang direncanaan untuk menyerang Julian Assange. Sejak bocornya dokumen kawat diplomatik Amerika Serikat melalui situs tersebut, dalam perkembangannya dunia cyber yang selama ini sangat jauh dari kepentingan politik, kini menjadi berhadapan.
        

0 Reaksi:

Posting Komentar

Jangan lupa tinggalkan Komentar anda. Kritik dan Saran Pedas anda sangat membantu dalam pengembangan blog ini, tetapi Komentar kasar, rasis, dan penghinaan tidak akan diloloskan,jika berkenan follow blog saya juga ya..